Sunday, 17 November 2019

Kumpulan Cerita Fabel


Hai adik-adik....

Ada yang lagi cari tugas contoh cerita fabel? Kebetulan, kali ini kakak mau posting tentang beberapa kisah atau cerita fabel yang memiliki pesan positif untuk anak-anak. Cerita fabel adalah sebuah cerita atau kisah fiksi atau fantasi yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Dari sini dapat kita lihat bahwa cerita fabel adalah bagian dan cerita fantasi. Mari kita simak beberapa contoh kisahnya di bawah ini.

Kumpulan Cerita Fabel


Kisah Dua Kancil dan Tikus

cerita fabel kisah kancil dan tikus

Di dalam sebuah hutan belantara, hiduplah 2 ekor kancil yang cerdik bernama Kasan dan Kosin. Jadi kedua kancil tersebut bersaudara dan mereka tinggal bersama. Kosin merupakan kakak dari Kasan, tapi meskipun mereka berdua bersaudara ternyata sifat dari mereka sangat berbeda jauh. Kasan sangat baik hati dan juga rajin, sementara Kosin suka jahil dan cenderung pemalas.

Suatu hari Kosin tengah kelaparan namun dia malas untuk pergi keluar mencari makan. Alhasil Kosin memiliki ide buruk untuk mencuri makan milik adiknya Kasan. Nah, saat si Kasan bingung mencari makanannya yang hilang, datanglah Kosin sambil memberi tahu jika makanan si Kasan dicuri oleh tikus.
“Ah, kamu bohong ya. Mana mungkin makananku bisa di curi oleh tikus”. Kata Kasan.
Serius, Aku tidak bohong!. Masak kamu sama kakak sendiri tidak percaya”. Jawab Kosin meyakinkan.
Pertama-tama si Kasan tidak percaya begitu saja dengan omongan kakaknya Kosin. Namun karena Kosin terus meyakinkan Kasan berkali-kali pada akhirnya Kasan mempercayainya. Kemudian Kasan mencoba memanggil-manggil tikus sembari datang kerumahnya.
“heh, Tikus. Apakah kamu yang mencuri makananku semalam”. Tanya Kasan kepada tikus.
“Mana mungkin, jangankan mencuri, berniat untuk mencuri makananmu saja aku tidak pernah”. Tegas si tikus.
“Sudahlah, ngaku saja kau tikus. Bisa-bisanya kamu terus membela diri. Dia pasti berbohong”. Kata Kosin.
“Gini saja tikus, sebagai gantinya tolong ambilkan makanan yang berada di seberang sungai sana. Karena tadi saya juga mengambil makanan dari seberang sana”. Kata Kasan.

Kemudian tikus berjalan menuju tepi sungai dan menaiki perahu kecil yang berada persis di tepian. Meskipun sebenarnya ia tahu kalau Kosin lah yang mencuri makanan si Kasan.
Sementara itu, di sebarang sungai lainnya ternyata Kosin juga bergegas menyeberangi sungai dan ingin memasang perangkap tikus agar si tikus terperangkap.
Saat tikus hampir tiba di seberang sungai, ia melihat ada perangkap yang terpasang di sana. Dia yakin bahwa perangkap tersebut dipasang oleh si Kosin. Nah, saat itu juga tikus mempunyai ide untuk berpura-pura tenggelam untuk menipu si Kosin.
“Kosin….Kosin….tolong aku, aku bisa mati tenggelam”. Teriak si tikus.

Karena mendengar teriakan minta tolong dari si tikus, akhirnya Kosin menolong tikus dan membawanya ke seberang sungai. Sesampainya di sana karena Kosin tidak hati-hati, dia lupa dan terperangkap pada ranjau yang ia pasang sendiri. Karena kejadian tersebut Kosin menyesali perbuatan dan niat buruknya serta berjanji tidak akan mengulangi lagi.

Pesan moral dari Cerita Fabel Kisah Dua Kancil dan Tikus adalah bahwa kita harus selalu berhati-hati, jangan mudah percaya dengan suatu informasi atau berita tanpa ada bukti yang cukup dan janganlah melakukan perbuatan buruk pada orang lain karena perbuatan buruk yang pernah kita lakukan akan berakibat keburukan pula bagi yang melakukannya pada suatu saat nanti.

Untuk memperoleh file MS. Wordnya, silahkan download di sini Kisah 2 Kancil dan Tikus.



Burung Bangau dan Seekor Anjing

Cerita Fabel Bangau dan Anjing

Suatu hari seekor anjing pergi mencari makanan ke sebuah danau, disana terkadang terdapat beberapa makanan terkadang pula tidak sama sekali ada makanan untuk sang anjing. Sang anjing menggunakan penciuman, mata dan telingannya untuk mencari makanan hingga ketika dia berjalan sang anjing mencium bau anyir lalu dia mengikuti arah bau itu dan sampailah dia tepat dimana bau itu berasal namun dia tidak menemukan ikan itu di tanah maupun dekat air danau. Ketika dia melihat ke atas ternyata seekor bangau bertengger di sebuah pohon, paruhnya yang besar sedang memegang ikan di paruhnya. Burung bangau itu bukanlah burung yang sering dilihat oleh sang anjing. Sang anjing tersenyum bahagia karena dia telah menemukan makanan, meskipun makanan itu dipegang oleh seekor burung bangau yang besar “ah aku tidak perlu mencari ke tempat yang jauh karena aku sudah menemukan makanan yang aku cari dan makanan itu cukup untuk membuatku kenyang.” pikir sang anjing. Sang anjing kini melihat sang burung bangau yang bertengger di pohon itu dengan penuh rasa kagum lalu sang anjing berkata sambil berteriak dengan keras “hai burung yang indah dan cantik, kau kelihatan sangat indah ketika bertengger di dahan itu.” sang burung bangau menoleh ke arah sang anjing dengan memiringkan kepalanya dia memperhatikan sang anjing dengan sangat curiga, sang burung bangau tetap menutup paruhnya dan tidak membalas sahutan sang anjing.

“Lihatlah kakimu yang besar dan kuat itu” kata sang anjing “tubuhmu yang besar dan warna bulumu yang cerah seperti pelangi, sayapmu yang lebar itu sangat cantik dan paruhmu yang panjang itu sangat indah.” rayu sang anjing, “burung indah seperti dirimu pasti memiliki suara yang cukup bagus dan merdu, kau adalah burung sempurna ketika kau bernyanyi dengan indah dan aku akan memujimu selayaknya sang ratu burung yang indah.” Mendengar rayuan sang anjing yang begitu membuat senang sang burung bangau, sang burung bangau kini lupa akan rasa curiga dan ikan besar yang dipegang oleh mulutnya.

Sang burung bangau ingin sekali disebut-sebut sebagai sang ratu burung dan kini dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suara-suaranya yang cukup keras. Tidak sadar sang burung telah menjatuhkan ikan besarnya ke dekat sang anjing. Sang anjing berhasil mengelabui sang burung, ketika ikan itu jatuh ke tanah sang anjing menginjak itu sambil berkata “Kau memang burung besar dan cantik, kau memiliki suara meskipun tidak semerdu burung lain tapi di manakah otakmu kau menjatuhkan ikan yang cukup besar ini, aku sangat berterima kasih.” Sang anjing menggigit dan pergi dari sang burung sambil tersenyum manis dan sang burung kini menyesali perbuatannya.

Pesan moral dari Contoh Cerita Fabel di atas : Burung Bangau dan Seekor Anjing adalah kesombongan akan membuat kita lupa diri, sehingga merugikan kita dimasa yang akan datang. Hati-hati dalam menerima pujian karena bisa saja pujian justru akan menjatuhkan kita.


Kijang dan Seekor Kambing

Cerita Fabel Kijang dan Kambing

Suatu hari seekor kijang keluar dari sebuah hutan untuk mencari makanan, kijang itu pergi ke sebuah peternakan kambing dimana disana terdapat berbagai macan makanan dan berharap dia bisa meminjamnya dari para kambing tapi dia berniat untuk tidak mengembalikan apa yang telah dia pinjam. Sang kijang harus menempuh jarak yang jauh untuk mencapai tempat peternakan kambing, setelah sampai disana dia melihat seekor kambing membawa sesuatu di punggungnya sang kijang penasaran dengan benda yang ada di punggung sang kambing kemudian dia mendekati sang kambing sambil memasang wajah sedih.

Ketika sang kijang menghampiri sang kambing dia bertanya kepada sang kambing mengenai benda yang dia bawa di punggungnya dan sang kambing menjawab bahwa benda itu adalah sekantong gandum terbaik di ladang petani dan gandum itu merupakan gandum pilihan. Mendengar penjelasan sang kambing, sang kijang memohon kepada sang kambing untuk meminjamkannya karena dia tidak memiliki makanan lagi dan sulitnya mencari makanan di hutan. Sang kambing tidak percaya begitu saja dengan apa yang telah dikatakan sang kijang “Kenapa aku harus meminjamkan gandum ini kepadamu?” Tanya sang kambing dengan curiga “karena di hutan sulit sekali mencari makanan, lagi pula aku ini makhluk yang dapat dipercaya.” jawab sang kijang sambil meyakinkan sang kambing, sang kambing berpikir jika dia meminjamkan gandum ini kepada sang kijang apa sang kijang tidak akan kabur jika aku menagihnya karena larinya lebih cepat dariku, aku takut sang kijang hanya memperdayaiku “apa jaminan jika aku meminjamkan gandum ini kepadamu dan jika aku menagihnya kau tidak akan lari dariku?” Tanya sang kambing dengan tegas “yakinlah padaku wahai tuan kambing.” kata sang kijang “aku akan mengembalikan apa yang telah aku pinjam dan aku tidak akan lari jika kau menagih padaku.” kata sang kijang meyakinkan sang kambing.

Sang kambing tetap saja tidak mempercayainya “aku masih tidak percaya.” kata sang kambing “tuan kambing kata-kataku ini mampu kau pegang sang serigala bisa menjamin kejujuran ku.” kata sang kijang “Serigala katamu?” teriak sang kambing “aku mengenal sang serigala dengan sangat baik, dia memang makhluk yang dapat dipercaya.” singgung sang kambing “bahkan saking jujurnya apapun yang dia mau dia ambil dan tidak pernah aku melihat apa yang dia ambil itu dikembalikan, dia seenaknya saja membawa sesuatu yang bukan miliknya tanpa merasa bersalah.” tegas sang kambing “tuan kijang, mungkin anda sama seperti tuan serigala, kau bisa saja lari ketika aku menagih hutangmu padaku.” jelas sang kambing. Sang kambing tidak mempercayai kata-kata yang keluar dari mulut seorang penjahat maka dari itu dia tidak meminjamkan gandumnya kepada sang kijang dan pergi meninggalkan sang kijang.

Pesan moral dari Contoh Cerita Fabel di atas : Kijang dan Seekor Kambing adalah perbuatan buruk yang pernah dilakukan oleh seseorang akan diingat, sehingga orang lain akan sulit percaya di kemudian hari.

Demikian postingan kali ini, bagi adik-adik yang pandai menulis cerpen baik fiksi atau non fiksi atau punya koleksi cerita fabel lainnya silahkan tinggalkan pesan di komentar. Atau bisa juga isi ceritanya dikirim lewat email. Nanti ceritanya kakak muat di blog ini, tentunya dengan mencantumkan nama lengkap pengarangnya. Terima kasih sudah berkunjung kesini. Jangan lupa support kami dengan cara Follow atau Ikuti blog ini. Semoga bermanfaat. :)

No comments:

Post a Comment