Monday, 13 January 2020

Cara Mengurangi Dampak Banjir di Sekitar Rumah Kita

Hai sahabat,

Cara Mudah Mengatasi Banjir di Sekitar Rumah Kita


Seperti yang kita ketahui, awal tahun 2020 daerah jakarta dan sekitarnya (jabodetabek) mengalami banjir yang cukup parah dan memakan korban jiwa. Peristiwa ini memprihatinkan kita semua karena Jakarta dari dulu hingga sekarang selalu terdampak banjir hanya saja level ketinggian air banjir dan cakupan luas daerah yang terkena banjir saja yang berbeda-beda.

Berbagai teori dikemukakan para ahli dan pejabat berwenang tentang bagaimana mengatasi atau minimal mengurangi banjir ini. Namun sebagai orang 'awam' yang pernah mengalami banjir berkali-kali, penulis akan mengemukakan pendapat secara pribadi cara mencegah dan (mengurangi) dampak banjir.


1. Paling penting dan yang paling bisa kita kerjakan adalah menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita. Perhatikan orang-orang di sekitar kita, anak-anak, keluarga dan tetangga supaya jangan membuang sampah sembarangan. Hal ini mungkin sepele, namuin tahukah sahabat, sampah yang dibuang sembarangan akan bertumpuk nantinya dan akan menyumbat parit-parit atau selokan sehingga aliran air akan tersendat (tidak lancar) sehingga akan mengakibatkan genangan bahkan banjir di sekitarnya. Jadi jangan pernah membuang sampah sembarangan.

2. Perhatikan parit-parit atau selokan di sekitar rumah, selain sampah, parit juga bisa mampet karena banyaknya timbunan pasir, tanah lumpur, kayu, ranting, daun-daunan yang mengendap di sepanjang aliran air tersebut. Bila ini terjadi, yang bisa kita lakukan adalah mengeruk dan membersihkannya sehingga aliran air akan lancar kembali.

3. Membuat sumur atau kolam buatan sebagai tempat penampungan air sementara. Air sumur bisa digunakan untuk kebutuhan air sehari-hari. Kolam juga bisa digunakan untuk kebutuhan air kita serta tempat memelihara ikan air tawar. Curah hujan yang deras akan mengisi sumur dan kolam kita. Apabila hal ini dilakukan oleh sebagian besar saja warga di daerah banjir akan mengurangi resiko genangan air di permukaan tanah. Hanya saja cara ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

4. Menyediakan lahan terbuka hijau di sekitar rumah kita. Sisakan 20-30 persen dari luas lahan di rumah kita yang langsung terhubung dengan tanah. Hal ini dilakukan sebagai media serapan air ke dalam tanah. Kalau semua halaman rumah kita disemen, dicor, bahkan dikeramik, maka otomatis air tidak akan masuk ke tanah, air akan menggenangi halaman dan langsung mengalir ke selokan. Bila selokan lancar, air akan mengalir ke sungai atau kolam. Tapi bila tak lancar maka air akan meluap ke jalan dan tempat-tempat yang lebih rendah lainnya.

5. Mengembalikan fungsi sungai/kali sebagaimana mestinya. Mau tidak mau, normalisasi sungai /kali memang harus dilakukan karena debit air yang besar dari hulu ke hilir atau dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah membutuhkan lebar dan kedalaman sungai yang signifikan. Silahkan lakukan simulasi sederhana untuk membuktikannya atau cukup kalian lihat parit atau selokan di sekitar rumah kalian. Seandainya parit itu adalah sungai, maka lihatlah ketika hujan turun dengan deras, air akan jatuh ke halaman rumah kita, dari halaman rumah akan masuk ke parit/selokan. Apabila parit/selokan tersebut memiliki lebar dan kedalaman yang ideal maka aliran air hujan akan mengalir dengan lancar. Apalagi kalau parit/selokan bersih dari sampah, potongan kayu, dahan, ranting pohon dan daun-daun maka aliran air akan semakin lancar. namun sebaliknya apabila parit/selokan itu memiliki lebar yang tidak ideal, dangkal dan banyak sampah, maka aliran air tidak akan lancar. Akibatnya air akan menggenangi jalan dan daerah sekitarnya dikarenakan aliran air yang mampet tadi, dan terjadilah banjir.

6. Bila tempat tinggal di daerah kita rendah dari jalan, kita bisa menyiasati dengan membuat semacam tanggul kecil atau membuat dinding beton setinggi banjir yang pernah terjadi di pintu masuk rumah dan di saluran air pembuangan kamar mandi (buka-tutup), tinggikan lagi 10 - 30 cm dari banjir sebelumnya. Hal ini bisa meminimalisir dampak banjir yang tiba-tiba terjadi, karena dengan dinding tersebut kita lebih banyak memiliki waktu untuk menyelamatkan barang-barang berharga di rumah kita ketika banjir terjadi.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah/mengurangi banjir di sekitar kita. Segala macam teori dan niat baik tidak akan dapat mengatasi bencana banjir apabila kita tidak segera mempraktekkan dan mengerjakannya.

Demikian dari kami, semoga bisa diambil pelajarannya. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa support kami dengan cara Follow atau Ikuti blog ini. Semoga bermanfaat. :)



1 comment: