Hai, sahabat ....
Kalian tahukan olahraga sepatu roda inline skate (sepatu roda)? Iya, olahraga ini cukup banyak diminati anak-anak zaman now. Olahraga di bawah naungan Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PERSEROSI) juga telah mendunia dan ada kejuaraan dunianya. Namun tahukan kalian sejarah olah raga asal Perancis ini? Kalau belum tahu, mari simak artikel Sejarah Inline Skate lengkap dengan penjelasan lainnya di bawah ini :
Sejarah Inline Skate
Sejarah Inline Skate yang sering disebut dengan roller blade adalah sejenis sepatu roda yang digunakan untuk inline skating. Berbeda dengan sepatu roda yang memiliki dua roda di depan dan dua roda di belakang, in line skate memiliki roda dua, tiga, empat atau lima yang disusun dalam satu garis lurus. Beberapa in line skate memiliki rem untuk menahan laju ketika berskating, dan yang lainnya umumnya menggunakan tumit untuk berhenti.
Ide mengenai in line skate ini muncul ketika seorang pemain es skating ingin berseluncur di musim panas, meskipun nama pemain ini dan negaranya tetap tidak diketahui berdasarkan Inline Skating Resource Center. Orang yang mendapatkan nama sebagai penemu adalah John Joseph Merlin dari Belgia , dengan versi inline skate yang memiliki tiga buah roda metalik yang populer di tahun 1700-an.
Inline skate yang didesain untuk bekerja seperti es skating, ditemukan oleh Louis Legrange yang berasal dari Perancis pada tahun 1849. Lengrange mendesain sepatu skating ini untuk opera, di mana seorang karakter muncul dengan berseluncur di atas es. Sepatu skating ini memiliki banyak masalah dan tidak sukses karena si pemakai tidak dapat berputar dan juga tidak dapat berhenti.
Sementara, roller skate pertama yang memiliki hak paten adalah Petitbled yang diproduksi di Paris pada tahun 1819. Namun, karena dalam penggunaannya sulit dipakai untuk berputar, maka petitbled ini menuai banyak kritik dan akhirnya menghilang seiring dengan penemuan sepatu roda biasa yang disebut dengan quad skate di tahun 1863.
Meskipun in line skate mulai meredup popularitasnya, namun beberapa perusahaan tetap memproduksi dan terus mengembangkannya hingga awal tahun 1900-an. Inline skate dengan dua buah roda diproduksi oleh Peck & Synder Company dan muncul di pasaran di tahun 1900. John Jay Young muncul dengan inline skate yang bisa disesuaikan di tahun 1905. Perusahaan Roller Hockey Skate kembali pada sepatu roda dengan tiga roda dengan sepatu kulit di tahun 1910. Bentuk inline skate semakin mirip dengan yang sekarang ketika di produksi oleh perusahaan Best-Ever Built Skate yang mendesain in line skate dengan pengendaraan yang lebih rendah. Kemudian, produksi kembali meredup hingga di tahun 1966, perusahaan Chicago Skate kembali dengan in line skate yang berbentuk boot. Meskipun mode boot merevolusi in line skate, sepatu tersebut masih memiliki kekurangan yang sangat penting seperti sistem rem.
Kemudian seorang pemain hoki yang berasal dari Minneapolis bernama Scott, menemukan sepasang sepatu inline buatan perusahaan Chicago Skate di sebuah toko olahraga di tahun 1979. Ia membelinya dan mulai menggunakannya untuk berlatih di bulan-bulan musim panas. Dia menambahkan roda yang lebih efisien dan rem yang lebih baik. Ia memulai sebuah perusahaan untuk menjual sepatu seluncurnya, namun bisnisnya tidak berjalan terlalu mulus hingga seorang pengusaha lokal yang bernama Bob Neagele, Jr. Membeli perusahaannya di tahun 1984. Ia membuat kemajuan yang lebih lanjut pada sepatu seluncur ini dan mengubah perusahaannya menjadi Rollerblade Inc. Sejak sepatu rollerblade ini terkenal, nama in line skate menjadi lebih dikenal dengan nama mereknya, yakni roller blade dan ragam jenisnya mengalami beberapa perkembangan sampai saat ini.
Di Indonesia sendiri, sepatu roda justru lebih dulu dikenal pada tahun 60an. Setelah itu, perkembangan sepatu roda pun terus bergeliat, hingga pada tanggal 7 Oktober 1979 terbentuklah sebuah organisasi khusus yang bernama Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia alias PERSEROSI. Di tahun 80-an, perkembangan sepatu roda terus mengalami peningkatan, terlebih film yang bertajuk olga dan sepatu roda, cukup berhasil menghipnotis masyarakat kala itu.
Perserosi sendiri tercatat mengadakan Munas pertamanya pada tahun 1981 yang yang mengagendakan pembentukan pengurus periode 1981 sampai 1985. Nama Sri Sultan Hamengkubuwono tercatat dalam sejarah perkembangan sepatu roda di Indonesia lantaran statusnya sebagai ketua KONI pusat yang mengukuhkan kepengurusan Perserosi. Sayang, kejayaan sepatu roda di Indonesia memudar dan pesonanya digantikan oleh sang saudara tuanya, Inline Skate yang sudah mengalami perubahan yang cukup radikal di berbagai sisi, terutama dari segi desain dan jenis yang lebih beragam, dari mulai multy purpose, agresif, speed dan lainnya.
Seiring dengan perkembangan informasi dan media sosial terdapat beberapa grup penggemar Inline Skate di Indonesia diantaranya adalah grup FB (facebook) Inline Skaters Indonesia (RI) https://www.facebook.com/pages/category/Sports-League/Inline-Skaters-Indonesia-RI-83072976050/ yang telah diikuti hampir 4000 orang.
Jenis-Jenis Olahraga Sepatu Roda / Inline Skate
Seiring dengan perkembangannya, di zaman sekarang ini sepatu roda sendiri sudah berkembang menjadi bentuk yang kelihatan lebih modern lagi yang diberi nama Inline Skate. Ada beberapa jenis sepatu olahraga inline skate, yaitu :
Multipurpose Inline Skate
Kebugaran atau rekreasi merupakan tujuan kebanyakan orang ketika membeli inline skate. Orang yang ingin meluncur untuk bersenang-senang atau olahraga bisa memilih multipurpose inline skate. Sebagai tambahan, inline skate jenis ini biasanya memiliki harga paling terjangkau. Body multipurpose inline skate biasanya terbuat dari plastik dengan busa di dalamnya, dan pengencang yang menggunakan gesper, tali, atau keduanya.
Hockey Skate
Hockey inline skate dimaksudkan untuk digunakan dalam arena karena tidak memiliki penyerap guncangan yang cukup untuk menangani medan kasar luar ruangan. Kebanyakan hockey skate terbuat dari kulit, komposit kulit, dan/atau nilon, dan biasanya dikencangkan menggunakan tali. Hockey inline skate hanya cocok digunakan jika kalian berencana bermain hoki inline kompetitif atau berencana hanya meluncur di gelanggang dalam ruangan.
Speed Skate
Jika membutuhkan kecepatan, pertimbangkan membeli speed skate atau five-wheelers. Speed skate biasanya terbuat dari kulit dan memiliki wheelbase lebih panjang untuk mengakomodasi lima roda. Secara teknis, bukan roda tambahan yang membuat skate ini bisa meluncur lebih cepat; melainkan panjang ekstra wheelbase yang dimilikinya. Harga yang harus dibayar untuk kecepatan lebih, bagaimanapun, adalah speed skate cenderung lebih susah bermanuver. Speed skate dirancang untuk kecepatan tinggi dan tidak memiliki rem, sehingga dapat berbahaya ketika digunakan di tempat umum.
Agressive atau Trick Inline Skate
Inline skate jenis ini dirancang untuk melakukan berbagai trik, seperti melompat, rail slide atau half pipes yang biasanya dilakukan di taman skate. Aggressive skate memiliki frame yang lebih lebar dan roda yang lebih kecil untuk memberikan lebih banyak kontrol dan stabilitas. Skates jenis ini dianggap paling tahan lama karena dirancang mampu menahan benturan saat memainkan berbagai gaya skating agresif.
Skate Shoes
Roller atau skate shoes adalah jenis sepatu yang memiliki roda di dalam tumitnya, sehingga memungkinkan pemakai untuk berjalan, berlari, dan meluncur setiap saat. Sepatu jenis ini merupakan alternatif kasual untuk inline skate tetapi memiliki batasan dalam aspek mobilitas dan jangkauan penggunaannya.
Komponen Atau Bagian-Bagian Yang Terdapat Pada Sepatu Roda
Terdapat beberapa komponen atau bagian yang ada pada sepatu roda atau inline skate, yaitu :
Roda
Kualitas, ukuran, dan kemampuan manuver roda akan sangat mempengaruhi pengalaman dalam melakukan inline skating. Pilih roda yang lebih besar untuk kecepatan atau roda yang lebih keras untuk memberi daya tahan lebih. Diameter roda inline skate berkisar dari 56 mm hingga 100 mm. Semakin kecil roda, maka inline skate akan lebih stabil dan lebih mudah bermanuver. Aggressive inline skate sering memiliki roda sangat kecil, sedangkan speed skate cenderung memiliki roda lebih besar.
Durometer mengacu pada kekerasan roda. Skala berkisar dari satu sampai 100, dengan 100 menjadi yang paling keras. Setiap angka pada skala durometer diakhiri dengan “A”. 78A dianggap roda yang lunak, sementara 82A dan 88A dianggap roda yang keras. Kebanyakan roda skate untuk rekreasi berkisar dari 78A ke 82A. Roda lunak akan memberikan kenyamanan saat digunakan di permukaan kasar tapi akan aus lebih cepat. Roda keras jauh lebih tahan lama dan dirancang untuk agresif inline skating di permukaan halus.
Bearing
Bearing roda memungkinkan roda untuk membelok. Bearing memiliki berbagai rating, menurut Annual Bearing Engineering Council (ABEC). Sistem rating umum berkisar dari ABEC-1, ABEC-3, dan ABEC-5. Inline skates dengan nomor ABEC tinggi menawarkan kinerja yang lebih baik.
Rem
Sementara produsen yang berbeda sering memiliki sistem pengereman yang berbeda, hampir semua rem ditemukan di belakang roda paling belakang. Rem jenis ini dikenal sebagai rem tumit. Beberapa sistem memungkinkan skater untuk menyesuaikan ketinggian pad rem, yang sangat ideal untuk pemula. Beberapa inline skate tidak memiliki rem. Rem pada speed dan agressive inline skate dianggap memperlambat skater atau menghalangi skater untuk melakukan trik.
Inline Skate Uppers
Bagian atas dari skate terbuat dari beragam bahan, mulai dari bahan sintetis, seperti nylon hingga kulit alami. Bagian atas skate sering memiliki liner lembut untuk melindungi kaki dan pergelangan kaki. Bagian atas skate terbuat baik dari cangkang keras yang mirip dengan sepatu ski, atau bahan lembut yang menyerupai sepatu hiking. Cangkang keras menawarkan perlindungan terbaik, tapi bahan lembut dianggap lebih ringan dan dirancang untuk kinerja yang lebih baik.
Untuk melihat file artikel ini dalam format PDF, silahkan sahabat klik gambar di bawah ini.
Sedangkan untuk mendownload artikel ini dalam bentuk file dokumen MS. Word silahkan klik link berikut ini Sejarah Inline Skate dan Penjelasannya. Demikianlah infonya, jangan lupa support kami dengan cara Follow atau Ikuti blog ini. Semoga bermanfaat, selamat belajar dan sukses selalu. :)
Untuk melihat file artikel ini dalam format PDF, silahkan sahabat klik gambar di bawah ini.
Sedangkan untuk mendownload artikel ini dalam bentuk file dokumen MS. Word silahkan klik link berikut ini Sejarah Inline Skate dan Penjelasannya. Demikianlah infonya, jangan lupa support kami dengan cara Follow atau Ikuti blog ini. Semoga bermanfaat, selamat belajar dan sukses selalu. :)
Artikel Terkait
Sahabat, kali ini kita akan membahas artikel tentang Contoh Makalah Kesehatan Lingkungan, Kesehatan lingkungan memang selalu menjadi isu hangat saat ini.
Bola voli termasuk olahraga yang paling digemari di Indonesia. Hampir setiap kampung memiliki lapangan bola voli. Yang ikut bermain bukan hanya anak muda tapi anak-anak dan orang tua juga sering ikut serta dalam permainan ini.
Efek dari perokok yang pertama kali adalah asap rokoknya dapat merusak organ paru-paru manusia. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru manusia sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, dan pneumonia.
Buah Pepaya mengandung banyak sekali nutrisi, bahkan sangat kaya akan vitamin C. Satu buah pepaya setidaknya mengandung 235 mg vitamin C. Jumlah tersebut 2-3 kali lebih banyak dari rekomendasi harian yang disarankan. Tidak hanya itu,
Buah Pepaya mengandung banyak sekali nutrisi, bahkan sangat kaya akan vitamin C. Satu buah pepaya setidaknya mengandung 235 mg vitamin C. Jumlah tersebut 2-3 kali lebih banyak dari rekomendasi harian yang disarankan. Tidak hanya itu,
Video Pilihan
Terima kasih :)
Thank you for sharing that. Keep up the good work.Ice Hockey Skates wholesale USA.
ReplyDelete