Selamat Pagi,
Pada masa sekarang gadget (HP, ipad, personal computer, laptop, dan televisi internet) merupakan suatu kebutuhan. Gadget sangat membantu aktivitas dan mobilitas kita dalam berkomunikasi, bertransaksi dan dalam bidang teknologi informasi. Gadget telah digunakan hampir di semua kalangan masyarakat dengan tanpa batas umur. Tua, muda dan juga anak-anak menggunakan gadget dalam keseharian mereka. Terlepas dari dampak negatif dan positif yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi gadget, kita akan tetap menggunakan gadget ini untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Namun sebagai penggunanya kita harus bisa memilah mana manfaat gadget yang baik dan mana yang kurang baik bagi kita dan orang-orang sekitar kita.
Ada banyak pendapat dari orang tua yang beranggapan negatif dengan penggunaan gadget yang dilakukan anak-anak mereka. Banyak pula yang beranggapan positif terhadap penggunaan gadget di keluarga mereka. Namun, faktanya anak-anak saat ini adalah digital native, yakni generasi yang sudah terpapar teknologi sejak lahir. Sehingga menjauhkan teknologi seluruhnya tentu akan sangat sulit. Namun suatu keharusan bagi kita yang lebih tua, baik itu orang tua, kakak, dan kerabatnya untuk mengawasi penggunaan gadget yang sering dimainkan anak-anak di bawah umur (14 tahun) tersebut untuk kebaikan mereka nantinya. Karena penggunaan gadget ini tidak selalu berdampak negatif bagi pertumbuhan mereka, banyak juga dampak positif yang ditimbukan seiring dengan penggunaan gadget yang terawasi dan terkontrol dengan baik. Berikut kutipan pendapat seorang psikolog anak :
Ada banyak pendapat dari orang tua yang beranggapan negatif dengan penggunaan gadget yang dilakukan anak-anak mereka. Banyak pula yang beranggapan positif terhadap penggunaan gadget di keluarga mereka. Namun, faktanya anak-anak saat ini adalah digital native, yakni generasi yang sudah terpapar teknologi sejak lahir. Sehingga menjauhkan teknologi seluruhnya tentu akan sangat sulit. Namun suatu keharusan bagi kita yang lebih tua, baik itu orang tua, kakak, dan kerabatnya untuk mengawasi penggunaan gadget yang sering dimainkan anak-anak di bawah umur (14 tahun) tersebut untuk kebaikan mereka nantinya. Karena penggunaan gadget ini tidak selalu berdampak negatif bagi pertumbuhan mereka, banyak juga dampak positif yang ditimbukan seiring dengan penggunaan gadget yang terawasi dan terkontrol dengan baik. Berikut kutipan pendapat seorang psikolog anak :
“Saat ini anak-anak lebih dulu mengenal tombol play, play, dan pause sebelum huruf alfabet,” ujar psikolog anak Annelia Sari Sani, M.Psi, saat ditemui pada konferensi pers HiLo School Drawing Competition 2017 pada tanggal 26 Januari 2017. (www.motherandbaby.co.id/article/2017)
Menurut Anne orang tua tidak perlu khawatir mengenai paparan teknologi sejak dini pada anak, karena gadget juga dapat memberikan dampak positif untuk anak kita, asalkan diberikan batasan.
Dampak Positif
Berikut beberapa dampak positif penggunaan gadget bagi anak-anak dan pelajar.
1. Anak pintar memilih informasi
Dengan terbiasa menggunakan gadget, anak-anak akan terbiasa mendapatkan banyak informasi dalam sekali klik. Kedepannya ia akan lebih mahir dalam memilah informasi yang ia butuhkan.
2. Cepat mengambil keputusan
Pada dasarnya game yang ada dalam gadget memiliki tempo yang cepat. “Anak jadi terbiasa mengambil keputusan dalam waktu cepat,” ujar Anne, sambil mengingatkan orang tua untuk tetap menyeleksi dengan ketat game-game apa saja yang baik untuk Si Kecil.
3. Berpikir kreatif
Games membantu mengembangkan pengelihatan tepi (peripheral vision) yang berefek pada kemampuan berpikir kreatif, pemikiran inovatif, pemikiran strategis, investigasi keterampilan dan meningkatkan potensi kreativitas anak-anak.
4. Mengajarkan kebiasaan baik
Dengan games yang tepat, Si Kecil juga dapat meniru kebiasaan-kebiasaan baik. Hal ini bisa terjadi karena anak-anak cenderung mencontoh apa yang dilakukan oleh karakter dalam games tersebut.
5. Membantu penyelesaian tugas sekolah
Keberadaan gadget juga dapat membantu pelajar dalam mengerjakan tugas sekolah, karena melalui gadget mereka yang tersambung interney mereka dapat mencari informasi yang berhubunga dengan tugas sekolah mereka.
6. Membantu pengembangan analitis
Berbagai Perangkat gadget dan aneka aplikasi permainan, mendorong kognitif dan pengembangan keterampilan analitis (kemampuan memahami dan menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan informasi yang ada).
7. Meningkatkan ketangkasan manual
Dampak dari Gadget terhadap siswa meningkatkan ketangkasan manual, dan membuat mereka sadar akan berbagai macam teknologi dan mendorong anak-anak cepat beradaptasi keterampilan dan teknik yang dirancang lewat permainan atau game ketangkasan anak.
8. Menghilangkan stres
Selain media yang pendidikan dan pembelajaran, gadget menurut beberapa orang merupakan sumber yang baik untuk menghilangkan stres dan memberikan refreshing dan hiburan bagi mereka.
9. Meningkatkan koordinasi panca indera
Dampak gadget untuk anak-anak, mengembangkan koordinasi baik mata dan tangan, selain koordinasi mental.
10. Meningkatkan minat belajar
Dengan bantuan teknologi, meningkatkan minat belajar siswa yang lebih menyenangkan dan menarik. Teknologi adalah alat yang hebat dalam proses belajar yang lebih efisien dan lebih mudah dalam proses belajar dan mengajar antara guru serta siswa.
11. Dampak dari Gadget terhadap siswa, dapat membuat mereka belajar bagaimana menulis esai dalam dengan cara yang lebih maju. Dengan menggunakan teknologi, siswa dapat melakukan penelitian materi subjek dan menulis secara bersamaan, dan beberapa bahkan dapat bekerja dari rumah dengan menggunakan laptop.
12. Memberikan ruang dan kebebasan mengekpresikan diri mereka
Dengan gadget dapat memberi mereka kebebasan untuk berkomunikasi dengan cepat dan memberikan siswa kemampuan untuk melakukan penelitian apa pun dan di mana saja. Dengan Gadget telah membuat penekanan pada siswa tentang belajar dari berbagai daerah di seluruh dunia. Gadget menyediakan pasokan informasi dan sumber daya bagi siswa. Mereka dapat melihat ke dalam dunia pendidikan dengan bantuan apps, video, portabel teknologi, search engine, dan kegiatan interaktif. Seperti belajar metodologi termasuk rencana pembelajaran Online, permainan interaktif, Online video dan grafis, dan mengakses buku-buku (e-book) dan artikel via tablet ataupun smartphone.
Walaupun memiliki dampak positif, Anne (psikolog anak) mengatakan orang tua harus memiliki aturan dan batasan yang jelas tentang penggunaan gadget. “Sebelum usia 2 tahun, anak tidak boleh dikenalkan dengan gadget. Setelah 2 tahun, gadget hanya boleh digunakan maksimal 2 jam per hari,” tukas psikolog Tiga Generasi salah website konsultasi kesehatan yang berkantor di Jakarta Selatan tersebut.
Dampak Negatif
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk penggunan gadget. Silahkan, sahabat perhatikan lingkungan sekitar kita di mana banyak anak di bawah umur menenteng gadget (HP Smart Phone, ipad dan gadget lainnya) kemana-kemana tanpa pengawasan orang tua seolah-olah bangga dengan apa yang sudah mereka miliki. Dan ini pun diikuti oleh anak-anak lainnya. Padahal penggunan gadget yang tidak pada tempatnya dan berlebihan akan membawa dampak kurang baik bagi mereka sendiri. Nah, berikut dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan adalah sebagai berikut :
1. Mengganggu pertumbuhan otak anak pada usia 0-2 tahun
Pada usia 0-2 tahun, otak anak bertumbuh dengan cepat hingga dia berusia 21 tahun. Perkembangan otak anak sejak dini dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan. Stimulasi berlebihan dari gadget (hp, internet, tv, ipad, dll) pada otak anak yang sedang berkembang, dapat menyebabkan keterlambatan koginitif, gangguan dalam proses belajar, tantrum, meningkatkan sifat impulsif, serta menurunnya kemampuan anak untuk mandiri.
2. Tumbuh kembang yang lambat
Bahaya penggunaan gadget pada anak, juga membatasi gerak fisiknya. Yang membuat tumbuh kembang fisik anak menjadi terlambat. Paparan teknologi sejak dini juga memengaruhi kemampuan literasi dan prestasi akademik anak secara negatif.
3. Obesitas
Penggunaan televisi dan video game berkaitan dengan meningkatkatnya kasus obesitas pada anak. Alat elektronik yang dipasang di kamar anak dan bisa diakses secara pribadi dapat meningkatkan risiko obesitas sebanyak 30% dimana anak yang menderita obesitas, akan mengalami diabetes, hingga memiliki risiko tinggi stroke dini atau serangan jantung, serta usia harapan hidup yang rendah.
4. Kurang tidur
75% anak usia 9-10 tahun mengalami kurang tidur karena penggunaan teknologi tanpa pengawasan. Dimana waktu istirahat siang atau malam mereka digunakan untuk bermain gadget. Kekurangan tidur akan berdampak buruk pada nilai sekolah mereka, karena otak berkembang dengan baik saat tidur, dan anak butuh tidur yang cukup agar otaknya bisa berfungsi dengan baik.
5. Kelainan mental
Penelitian di Bristol University tahun 2010 mengungkapkan, bahaya penggunaan gadget pada anak dapat meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang atensi, autisme, kelainan bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya. Namun hal ini tentunya masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
6. Sifat agresif
Konten di media yang bisa diakses anak, dapat menimbulkan sifat agresif pada anak. Kekerasan fisik dan seksual banyak tersebar di internet, dan jika tidak dilakukan pengawasan, anak bisa terpapar itu semua. Sehingga memicu timbulnya perilaku agresif dan cenderung menyerang orang lain pada anak.
7. Kecanduan
Ketika orangtua terlalu bergantung pada teknologi, mereka akan semakin jauh dari anak. Untuk mengisi kekosongan ikatan dengan orangtua, anak juga mulai mencari penghiburan dari gadget, yang pada akhirnya membuat mereka kecanduan teknologi, dan tidak bisa lepas darinya.
8. Pikun digital
Kecepatan konten di media, membuat anak memiliki attention span (rentang waktu berkonsentrasi) yang pendek. Dia jadi tidak fokus pada satu hal, dan mudah berganti fokus. Hal ini menurunkan kemampuan konsentrasi dan memori. Sehingga membuat anak susah memusatkan perhatian. Hal ini memicu kondisi yang disebut pikun digital, karena anak yang terpapar teknologi terlalu banyak, tidak bisa memusatkan perhatian, imbasnya dia menjadi kesulitan belajar.
9. Radiasi emisi
Pada bulan Mei 2011, WHO memasukkan ponsel dan gadget tanpa kabel lainnya dalam kategori Risiko 2B (penyebab kemungkinan kanker), karena radiasi emisi yang dikeluarkan oleh alat tersebut. James McNamee dari Lembaga Kesehatan Kanada, memberi peringatan pada 2011 lalu:
“Anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibanding orang dewasa. Karena otak anak dan sistem imun mereka masih berkembang. Jadi, kita tidak bisa mengatakan bahwa risiko pada anak sama dengan risiko pada orang dewasa.”
10. Proses belajar yang tidak berkelanjutan
Penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak, bisa membuat proses belajarnya tidak kontinyu. Karena teknologi ini membuat segalanya menjadi lebih mudah, sehingga otak anak tidak terasah, disebabkan kemudahan yang ditawarkan untuk mencari jalan pintas.
Demikianlah infonya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa support kami dengan cara Follow atau Ikuti blog ini. Terima kasih :)
Efek negatif rokok yang pertama kali adalah asap rokoknya dapat merusak organ paru-paru manusia. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa berakibat kanker paru-paru.
Dampak Negatif
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk penggunan gadget. Silahkan, sahabat perhatikan lingkungan sekitar kita di mana banyak anak di bawah umur menenteng gadget (HP Smart Phone, ipad dan gadget lainnya) kemana-kemana tanpa pengawasan orang tua seolah-olah bangga dengan apa yang sudah mereka miliki. Dan ini pun diikuti oleh anak-anak lainnya. Padahal penggunan gadget yang tidak pada tempatnya dan berlebihan akan membawa dampak kurang baik bagi mereka sendiri. Nah, berikut dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan adalah sebagai berikut :
1. Mengganggu pertumbuhan otak anak pada usia 0-2 tahun
Pada usia 0-2 tahun, otak anak bertumbuh dengan cepat hingga dia berusia 21 tahun. Perkembangan otak anak sejak dini dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan. Stimulasi berlebihan dari gadget (hp, internet, tv, ipad, dll) pada otak anak yang sedang berkembang, dapat menyebabkan keterlambatan koginitif, gangguan dalam proses belajar, tantrum, meningkatkan sifat impulsif, serta menurunnya kemampuan anak untuk mandiri.
2. Tumbuh kembang yang lambat
Bahaya penggunaan gadget pada anak, juga membatasi gerak fisiknya. Yang membuat tumbuh kembang fisik anak menjadi terlambat. Paparan teknologi sejak dini juga memengaruhi kemampuan literasi dan prestasi akademik anak secara negatif.
3. Obesitas
Penggunaan televisi dan video game berkaitan dengan meningkatkatnya kasus obesitas pada anak. Alat elektronik yang dipasang di kamar anak dan bisa diakses secara pribadi dapat meningkatkan risiko obesitas sebanyak 30% dimana anak yang menderita obesitas, akan mengalami diabetes, hingga memiliki risiko tinggi stroke dini atau serangan jantung, serta usia harapan hidup yang rendah.
4. Kurang tidur
75% anak usia 9-10 tahun mengalami kurang tidur karena penggunaan teknologi tanpa pengawasan. Dimana waktu istirahat siang atau malam mereka digunakan untuk bermain gadget. Kekurangan tidur akan berdampak buruk pada nilai sekolah mereka, karena otak berkembang dengan baik saat tidur, dan anak butuh tidur yang cukup agar otaknya bisa berfungsi dengan baik.
5. Kelainan mental
Penelitian di Bristol University tahun 2010 mengungkapkan, bahaya penggunaan gadget pada anak dapat meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang atensi, autisme, kelainan bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya. Namun hal ini tentunya masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
6. Sifat agresif
Konten di media yang bisa diakses anak, dapat menimbulkan sifat agresif pada anak. Kekerasan fisik dan seksual banyak tersebar di internet, dan jika tidak dilakukan pengawasan, anak bisa terpapar itu semua. Sehingga memicu timbulnya perilaku agresif dan cenderung menyerang orang lain pada anak.
7. Kecanduan
Ketika orangtua terlalu bergantung pada teknologi, mereka akan semakin jauh dari anak. Untuk mengisi kekosongan ikatan dengan orangtua, anak juga mulai mencari penghiburan dari gadget, yang pada akhirnya membuat mereka kecanduan teknologi, dan tidak bisa lepas darinya.
8. Pikun digital
Kecepatan konten di media, membuat anak memiliki attention span (rentang waktu berkonsentrasi) yang pendek. Dia jadi tidak fokus pada satu hal, dan mudah berganti fokus. Hal ini menurunkan kemampuan konsentrasi dan memori. Sehingga membuat anak susah memusatkan perhatian. Hal ini memicu kondisi yang disebut pikun digital, karena anak yang terpapar teknologi terlalu banyak, tidak bisa memusatkan perhatian, imbasnya dia menjadi kesulitan belajar.
9. Radiasi emisi
Pada bulan Mei 2011, WHO memasukkan ponsel dan gadget tanpa kabel lainnya dalam kategori Risiko 2B (penyebab kemungkinan kanker), karena radiasi emisi yang dikeluarkan oleh alat tersebut. James McNamee dari Lembaga Kesehatan Kanada, memberi peringatan pada 2011 lalu:
“Anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibanding orang dewasa. Karena otak anak dan sistem imun mereka masih berkembang. Jadi, kita tidak bisa mengatakan bahwa risiko pada anak sama dengan risiko pada orang dewasa.”
10. Proses belajar yang tidak berkelanjutan
Penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak, bisa membuat proses belajarnya tidak kontinyu. Karena teknologi ini membuat segalanya menjadi lebih mudah, sehingga otak anak tidak terasah, disebabkan kemudahan yang ditawarkan untuk mencari jalan pintas.
Demikianlah infonya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa support kami dengan cara Follow atau Ikuti blog ini. Terima kasih :)
Sumber :
id.wikihow.com
https://www.motherandbaby.co.id/article/2017/1/11/7464/4-Dampak-Positif-Gadget-Pada-Anak
https://afraline.com/2018/10/30/dampak-positif-dan-negatif-gadget-bagi-pelajar
https://id.theasianparent.com/10-bahaya-penggunaan-gadget-pada-anak
Baca juga di sini :
Artikel Terkait
Game-game berikut ini yang akan kita postingkan adalah game yang enak dimainkan (seru), spesifikasi gamenya juga ringan dan bisa dimainkan bersama teman sekaligus Bot yang ada di game tersebut.
Bicara soal game online, tak dapat dipisahkan dengan aktifitas anak-anak dan remaja Indonesia saat ini. Setiap pulang sekolah apalagi di masa liburan biasanya tempat-tempat games center (warnet) akan dipenuhi oleh aktifitas mereka yang bermain game online atau sekedar browsing (mencari informasi).
No comments:
Post a Comment